Rabu, 06 Februari 2013

Karya ilmiah pengaruh cahaya maTahari terhadap PerTumbuhan dan PerKembangan TanamAn Kacang hijaU



Kata Pengantar


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Metode Ilmiah ini yang bertujuan “ Mengetahui Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan “ dapat kami selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi kelas XII semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena kami hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.



Penulis





                                                                                         Bengkulu,26 agustus 2012


..                                                          DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………….……………………………….......................i
Kata Pengantar……………………………………..…………………………..................ii
Daftar Isi………………………………………………………………...............….........iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………….....................................1.1
B. Rumusan Masalah………………………….…………….........................................1.2
C. Hipotesa………..…………..…………………………….........................................1.3
D.Tujuan Penilitian. …………………………………..……........................................1.4
E.Manfaat Penilitian……………………….………………..........................................1.5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian pertumbuhan dan pengembangan………...............................................2.1
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan…..............................................2.2
C. Hormon yang mempengaruhi perkembangan………..............................................2.3
D. Klasifikasi tanaman kacang hijau……………………............................................2.4
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat dan waktu..............................................................................................3.1
B.Cara kerja..........................................................................................................3.2
C.Teknik pengambilan sampel................................................................................3.3
D.Teknik pengumpulan data...................................................................................3.4
BAB IV : HASIL DAN PENGAMATAN
A. Hasil penelitian.................................................................................................4.1
B. Pembahasan………………..…………………..…………......................................4.2
C.Kesimpulan data ……………………………………..………………......................4.3
BAB V: PENUTUP
A.Kesimpulan....................................................................................................5.1
B.Saran.............................................................................................................5.2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
                                              


















BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh ari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian berkembang lagi menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertambahan ukuran pada makhluk hidup bersel banyak ditandai dengan pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan dan perkembangan pada biji diawali dari perkecambahan. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Sedangkan yang di maksaud perkembangan adalah peristiwa yang berawal dari differensiasi yang semakin tampak perbedaan struktur dan fungsi masing-masing organ hingga perubahan yang terjadi semakin kompleks.
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 5-6 biji kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa cahaya merupa energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk melihat. Kacang hijau termasuk tumbuhan hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan, dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesia tanaman kacang hijau adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar.

1.2 Rumusan Masalah
  Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau ?
  Apakah yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang berada ditempat gelap dan terang?

1.3 Hipotesa 
Hipotesa penelitian ini adalah jika tumbuhan kacang hijau diletakan diruang yang langsung terkena cahaya maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar & batang kecambah tampak kokoh. Dan jika diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya (gelap)  maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat. Tumbuhan hijau tidak mungkin bisa bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama jika tidak ada cahaya (khususnya cahaya matahari).

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Ø  Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

1.5 Manfaat Penelitian
·         Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh cahaya bagi tumbuhan kacang hijau.
·         Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
·         Sebagai bahan untuk memperdalam ilmu pengetahuan bagi penulis.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif  yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristemyang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. (Sri Pujiayanto, 2008 : 3).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam biji pada saatberkecambah plumula (ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (anonim, Wikipedia;2008)

2.2  Macam-macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1.      Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau panjang dan hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji mengalami pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman herbaseus (tidak berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel yang membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/ jaringan meristem, setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah, ketiga bagian embrio tersebut adalah :
a.       Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi bunga dan buah.
b.      Akar embrionik yang calon akar.
c.       Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga berbentuk daun.
Pertumbuhan primer diawali oleh pembelahan sel-sel meristem apikal, yaitu sel-sel meristem yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Bagian terluar dari ujung akar dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra. Tepat disebelah dalam tudung akar terdapat daerah meristem apikal. Daerah meristem apikal terdiri atas 3 area, yaitu:
a.       Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung sel-sel di daerah inilah aktif membelah dan sifatnya tetap meristematif.
b.      Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan, merupakan daerah dengan ciri tiap sel memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang.
c.       Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya diferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
Meristem ujung batang membentuk primurida daun. Pada sudut antara daun dan batang terdapat sel-sel yang dipertahankan sebagai sel-sel meristematis. Bagian ini nanti akan berkembang menjadi cabang.
2.      Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Pada tumbuhan, selain pertumbuhan primer dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat meristematis. Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat berdeferensiasi membentuk jaringan lain, misalnya xylem dan floem. Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan akar dan batang tumbuh membesar. Oleh karena itu, kambium memegang peranan dalam proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping dua terbuka (dikotil). Pada tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) tidak dijumpai kambium.
Pertumbuhan sekunder tidak berlangsung terus menerus sepanjang tahun tetapi hanya pada waktu air dan butrisi tersedia dalam jumlah yang cukup. Pada waktu musim hujan, ketika air dan nutrisi cukup, terjadi pertumbuhan yang pesat. Adapun ketika musim kemarau, pertumbuhan tersebut relatif terhenti. Akibatnya, pada penampang melintang batang maupun akar tampak adanya lingkaran konsentris yang menunjukkan aktivitas pertumbuhan sekunder, yang disebut lingkaran tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi:
1. Faktor luar
a. Makanan: Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.
b. Air: Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu/temperatur lingkungan: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
d. Kelembaban: Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan. Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 e. Cahaya: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di setiap tumbuhan. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
f. Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat berlangsung jika dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah. Gas CO2 tersebut masuk dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-rambut akar.
2. Faktor dalam
Faktor dalam adalah faktor yangada dari dalam tumbuhan itu sendiri yaitu gen dan hormon.
a.       Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, gen inilah yang mengendalikan sifat suatu organismetermasuk aktivitas pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Gen menempati suatu tempat pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi mengatur reaksi kimia di dalam sel (misal: sintesa protein).
b.      Hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan di dalam tubuh. Hormon berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Seperti pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi. Hormon terbagi atas 7, yaitu:
a.       Auksin
Hormon ini ditemukan oleh Fritz went, seorang ahli fisiologi Belanda, pada tahun 1928. Hormon Auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem, seperti ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas, daun muda, bunga, atau pun buah/ hormon auksin yang paling dikenal adalah IAA (indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam aminotriprofan. IAA disentesis di meristem apikal, daun-daun muda, dan biji. Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya. Peran hormon auksin bagi tanaman antara lain :
-          Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
-          Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder.
-          Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
-          Merangsang pembentukan akar lateral.
-          Untuk menghasikan buah tanpa biji
-          Menghambat pembentukan tunas lateral.
-          Mencegah rontoknya bunga dan daun.
b.      Giberalin
Giberalin pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit tanaman jepang bernama E. Kurosawa. Ketika itu, ia sedang mencari penyebab penyakit foolish seedling pada tanaman padi. Penyakit tersebut menyebabkan tanaman padi menjadi panjang, ramping dan memucat sebelum akhirnya mati. Penyebab penyakit itu adalah suatu jamur parasit Gibberella fujikuroi yang mengandung substansi yang disebut giberelin. Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman, baik akar, batang daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi tanaman antara lain :
-          Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
-          Merangsang pertumbuhan batang dan daun
-          Menghilangkan sifat kerdil tanaman
-          Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
-          Merangsang perkecambahan
-          Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day plant)
-          Merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk sari
-          Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
c.       Sitokinin
Hormon sitokinin ditemukan oleh ilmuan amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954. Ada beberapa macam sitokinin yang telah diketahui, diantaranya adalah kinetin, zeatin (pada jagung), dan benzyl amino purin (BAP). Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan sitokinin antara lain :
-          Merangsang pembelahan sel tanaman
-          Menghambat dominasi apikal oleh auksin
-          Merangsang pemanjangan titi tumbuh
-          Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
-          Merangsang pembentukan akar cabang
-          Menghambat proses penuaan (senescence)
d.      Asam absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun perbesaran sel ataupun kedua-duanya. Senyawa ini ditemukan pada tahun 1963 oleh P.F.Wareung dan P.T. Addicott. Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh jaringan pengangkut. Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang tidak baik.
e.       Asam traumalat
Asam traumalat juga disebut hormon luka karena berfungsi ketika bagian tumbuhan ada yang terluka. Peranan asam traumalat, antara lain :
-          Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
-          Mempercepat penyembuhan luka
f.       Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ tanaman, hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin.
-          Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
-          Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
-          Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
-          Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
g.      Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas, tidak berwarna, dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang, bunga yang matang, dan jaringan yang menua seperti daun-daun yang gugur. Peranan etilen antara lain :
-          Mempercepat kematangan buah
-          Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
-          Menghambat perkembangan akar
2.3 Hormon pada tumbuhan yang mempengaruhi pada percobaan kami
Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda embriu dakam sel merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, differensiasi, perhubungan, dominasi tunas apikal, pekembangan bakal buah, fototropisme dan gravitropisme.
2.4 Klasifikasi tanaman kacang hijau
Nama umum
Indonesia              : kacang hijau
Cina                      : chi xiao dou
Kingdom              : plantae (tumbuhan)
Subkindom          : tracheobionta (tumbuhan pembuluh)
Super divisi         : spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi                  : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas                  : magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Sub kelas            : rosidae
Ordo                   : fabales
Famili                 : fabaceae (suku polong-polongan)
Genus                 : phaseolus
Spesies              : phaseolus radiatus L



































BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

        
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus s/d 26 Agustus 2012. Kegiatan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat sebagai berikut :
1.Ruang kelas XII IPA
3 di SMA Negeri 8 Bengkulu sebagai tempat meneliti pertumbuhan biji kacang hijau dan penyusunan selama pembuatan karya tulis ini.
2.Warnet (warung internet), untuk melaksanakan pencarian data-data yang dibutuhkan untuk mendukung karya tulis ini.
3.Di rumah
, penulis sebagai tempat penulisan dan penyusunan diluar jam sekolah guna cepat terselesaikannya karya tulis ini.
4.Metode Penelitian, dalam penyusuan karya tulis ini, digunakan metode: metode percobaan. 



3.2 Cara Kerja

·         Menentukan variabel-variabel
1.      Variabel terikat  = tinggi tanaman kacang hijau, warna daun, kokoh tidaknya kacang hijau.
2.      Variabel bebas = hari dan cahaya matahari.
3.      Variabel kontrol =
1.      ukuran polibek yang digunakan untuk masing-masing kelompok adalah ukuran sedang yang sama.
2.      Jumlah kacang hijau pada masing-masing polibek sama yaitu 5/polibek.
3.      Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang sudah tertutup.
·         Menyiapkan alat dan bahan

10 Kacang hijau
Polibek
Tanah humus
Penggaris
Benang
Air
Cahaya matahari
·         Menanam kacang di polibek yang telah berisi tanah humus.
·         Meletakkan 5 biji kacang hijau yang telah ditanam di tempat yang terang dan 5 biji kacang hijau yang telah ditanam di tempat yang gelap.
·         Menyirami kacang hijau setiap pagi hari.
·         Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap pagi hari.
·         Mengamati perbedaan-perbedaan tiap-tiap tanaman yang berada di tempat terang dan gelap.
·         Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel penelitian


3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini kami mengambil sampel kacang hijau dengan kualitas yang baik guna untuk melancarkan proses penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang hijau.
        
3.4 Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data kami melakukan pengumpulan data dengan cara:

1.     Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti. Setidaknya, berdasarkan keterlibatan peneliti dalam interaksi dengan objek penelitiannya, terdapat dua jenis observasi (Hariwijaya 2007: 74). Pertama, observasi partisipan, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan cara terlibat langsung dalam interaksi dengan objek penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Misalnya peneliti ingin meneliti pola interaksi pekerja bangunan terjun langsung di lapangan menyamar sebagai pekerja bangunan. Kedua, observasi nonpartisipan, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan cara tidak melibatkan dirinya dalam interaksi dengan objek penelitian. Sehingga, peneliti tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti.


2. Membuat catatan lapangan

 Data Hasil Catatan Lapangan
Catatan terdiri atas dua bagian, yakni (1) deskripsi yaitu tentang apa yang sesungguhnya kita amati, yang benar-benar terjadi menurut apa yang kita lihat, dengar dan amati dengan alat indra , dan (2) komentar, tafsiran, refleksi, pemikiran atau pandangan sesuatu yang kita amati. Deskripsi ialah uraian obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa yang kita lihat dan dengar, tanpa diwarnai oleh pandangan atau tafsiran kita. Komentar adalah pandangan, penilaian, penafsiran terhadap sesuatu.

3. Eksperimen/Percobaan

Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran
Sifat :
Terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu
Tahapan Eksperimen/Percobaan :
          Identifikasi semua variabel yang relevan
          Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen
          Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
          Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan
          Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
          Lakukan eksperimen/pengukuran
          Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen yang berulang-ulang.


















BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN


4.1 Hasil Penelitian

HARI
GELAP (mm)
TERANG(mm)
Rata-Rata
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Gelap
Terang
Jumat 17
agustus
14,5
12
11
11,5
8
2
2
1,5
2
1
11,4
1,7
Sabtu
18
agustus

22
20
17,5
2,5
13,5
3,5
3
2
3
1,5
18,7
2,6
Minggu
19
agustus
30
28
23,5
26,5
20
6,5
5
5,5
5
2,5
25,6
4,9



Untuk menghitung data rata-rata diatas kami mendapatkan rumus sebagai berikut yaitu:
Rata-rata = Σfi/n


4.2 Pembahasan

            Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak atau sedikit. Kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya :
            Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila di lihat dari tabel di atas,setiap percobaan dari percobaan 1(tempat gelap) dan percobaan 2(tempat terang) menunjukkan banyak perbedaan.
            Tanaman kacang hijau pada pada percobaan pertama tampak  batang lebih tinggi,daunya bewarna kuning pucat dan sedikit berdaun,perkecambahan lebih cepat tumbuh, dan tampak sangat kurus, pertumbuhan daunya abnormal dan tidak melebar.
            Sedangkan tanaman kacang hijau pada percobaan ke 2 tampak lebih subur, tampak lebih hijau, daunya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak,dan ukuran batannya lebih besar.



















BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
           
Kesimpulan dari karya ilmiah kami yang berjudul pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan terhadap kacang hijau yaitu:
1. Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
2. Kacang hijau yang di tempatkan pada tempat yang gelap pertumbuhannya lebih tinggi dari pada di tempat terang, hal ini di sebabkan karena kacang hijau pada tempat gelap mencari matahari sedangkan pada tempat terang hormon etilen sangat cepat berkembang, dimana hormon etilen fungsinya membuat batang lebih tebal dan menahan pemanjangan batang.
3. sedangkan kacang hijau yang ditempat terang pertumbuhan dan perkembangannya yaitu kacang hijau berwarna hijau cerah, daunnya lebar, batangnya tidak terlalu tinggi dan akarnya cukup kuat.


5.2 Saran
                 
Di muka bumi ini . tumbuhan adalah sumber makanan , saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah yang kami buat yang berjudul “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau “ para pembaca tertarik membacanya.
            Karya ilmiah ini kami buat ditujukan pada para petani agar para petani menggunakan metode yang kami buat didalam karya ilmiah ini supaya hasil yang baik. Sebaiknya para petani dalam pemilihan biji kacang hijau ini memilih kualitas kacang hijau yang baik agar dapat menghasilkan kecabah yang baik juga dengan cara yang telah kami jelaskan di karya ilmiah kami ini.








DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A. 2001. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta
Hilman, J. R. 1978. “Isolation of plant growth substance”. Cambridge University Press : Cambridge
Kimball, Jhohn. W. 1996. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta
Khrisnawati, Desiree. 2003. “Pengaruh pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kentang”. KAPPA
Mader, S. S. 2004. “Biology”. Mc Graw Hill : Bosto
Istamar syamsuri,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga£
Skhyono,1999.Seribu Pena Biologi SMU Kelas 1.Jakarta:Erlangga£
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http:// catatanzhamal.blogspot.com/

21ildahshiro.blogspot.com/.../iv-perkembangan-kecambah-dalam-gelap.html
www.sith.itb.ac.id/mgbm/fitohormon%20jurnal%20permi.pdf










LAMPIRAN-LAMPIRAN
                                                                   



Gambar pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dalam penelitian yang kami buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar